Orang sering berkata ketika ditanya,”kenapa tidak ngaji?”, “nunggu
hidayah” jawabnya, atau ketika ditanya tentang “kenapa belum haji?
Padahal kalau secara kemampuan materi sudah cukup, bahkan berlebih,
kembali kita menemukan jawaban yang sama “saya belum dapat hidayah”.
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan hidayah? Ustadz Aam Amirudin
menjawab tentang hal ini didalam acara di salah satu stasiun televisi.
Menurut pemaparan ustadz, hidayah itu terbagi menjadi beberapa
pengertian yaitu:
1. Hidayah Insting
Untuk bisa memahami Hidayah Insting, kita akan ambil contoh seorang
bayi. Ketika bayi itu lapar maka secara otomatis bayi tersebut menangis,
padahal belum ada orang yang mengajarkan atau tanpa kita ajarkan pun,
maka bayi akan tetap menangis ketika lapar, bahkan menurut penelitian
terbaru ketika seorang bayi diletakkan di dada ibunya maka secara otomatis bayi tersebut akan mencari asi.
2. Hidayah Panca Indera
Hidayah Panca Indera adalah sarana yang Allah swt telah berikan kepada
kita berupa panca indera, baik penglihatan, penciuman maupun yang
lainnya
3. Hidayah Akal
Hidayah panca indera, adalah hidayah yang diberikan oleh Allah swt
kepada seluruh makhluknya, bahkan kalau dibandingkan panca indera hewan
ada yang lebih dari panca indera manusia, seperti penglihatan elang
lebih tajam dibanding penglihatan kita sebagai manusia.
Ada hal yang menjadi berbeda antara kita dengan makhluk Allah yang
lainnya, yaitu akal. Akal inilah yang merupakan salah satu dari hidayah
yang Allah swt telah berikan kepada kita
4. Hidayah Agama
Ketiga hidayah diatas merupakan hidayah yang sudah Allah berikan kepada
kita, tetapi ketika hidayah tersebut belumlah cukup, karena ketiga
hidayah diatas memiliki keterbatasan. Hidayah agama inilah yang kemudian
akan menuntun manusia ketika manusia diambang keterbatasan, sebagaimana
microskop yang bisa membantu manusi melihat sesuai yang teramat kecil
untuk dilihat oleh kasat mata. Hidayah agama terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Hidayah Dilalah (Hidayah mempelajari agama/teori)
Hidayah ilmu pengetahuan yang bisa kita pelajari, seperti belajar
tentang sholat, dan pelajaran lainnya yang bersikap keilmuan. Ketika
seseorang memiliki ketertarikan dalam mempelajari ilmu agama, maka
secara tidak langsung orang tersebut telah mendapat hidayah, tetapi
bukan berarti ini bersifat pemberian, karena setiap kita pasti bisa
untuk membaca atau mencari ilmu.
b. Hidayah Taufiq (Hidayah menjalankan perintah agama)
Hidayah dilalah bagi kita belumlah cukup, karena ilmu yang tidak
diamalkan maka tidak akan memiliki nilai disisi Allah swt. Kita
memerlukan hidayah taufiq, adalah hidayah yang kemudian mendorong
seseorang untuk mau beramal sesuai dengan pemahaman ilmu yang telah
dipelajari, untuk bisa mendapatkan hidayah taufiq pun kita tidak boleh
pasif, tetapi kita harus aktif membiasakan beramal, karena ketika
seseorang sudah mulai beramal, maka akan muncul sebuah perasaan merasa
kehilangan ketika tidak mengerjakan atau merasakan ketentraman dan
kenyaman atas amalan ibadah yang dilakukannya.
Itulah sekilas tentang pengertian hidayah, semoga dengan kita
memahami pengertian hidayah, kita bisa menyikapi hidayah tersebut dengan
baik. Kesimpulannya adalah bahwa hidayah itu bukan sesuatu yang
diberikan begitu saja tetapi sesuatu yang perlu kita usahakan, dan
sarana-sarana untuk mendapatkan hidayah sudah Allah swt sediakan buat
kita, yang menjadi pertanyaan adalah “Akankah kita menyambut hidayah
Allah?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar